Sabtu, 15 Mei 2010

Pendidikan Agama Islam SLB




Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang menjadi basic moral dan aqidah bagi pendidikan di sekolah khususnya Sekolah Luar Biasa namun secara umum kurikulum SLB sama dengan kurikulum sekolah umum di antaranya isi dan muatan materi.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam selalu menitik beratkan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yaitu pengetahuan, penghayatan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk pengamalan nilai-nilai aqidah, akhlak (moral / etika) dan bentuk ibadah dalam kehidupan sehari-hari

Mengutip kurikulum SLB bahwa Agama Islam memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia khususnya siswa. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.


Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual maupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntutan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk menghasilkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar peserta didik mulai mengenal, meneladani dan membiasakan perilaku terpuji.

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional dan regional, maupun global. Peranan Pendidikan Agama Islam di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan potensi moral dan spiritual yang mencakup pengenalan, pemahaman, penanaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakat. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetensi atau kemampuan sesuai dengan jenjang pendidikan di Sekolah Luar Biasa, dengan ciri-ciri:

  1. Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi.
  2. Mengakomodasi keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidik yang tersedia.
  3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik (guru) sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya (SDM) dalam hal ini berkaitan dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan layanan khusus.
  4. Bagi pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan peserta didik yang berkebutuhan khusus tunadaksa. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung pencapaian proses pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam adalah Alqur'an dan Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Hadlarah.

Demikian sekelumit tujuan dan materi Pendidikan Agama Islam walaupun belum memenuhi kriteria yang memadai semoga dapat menjadi pedoman dan pegangan bagi guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Luar Biasa sehingga dalam memberikan materi kepada anak didik khususnya tingkat menengah akan dapat memenuhi ketentuan yang berlaku

Akhirnya hanya kemampuan guru dan kesiapan SDA dan SDM serta penyedia layanan pendidikan di sekolah, pemerintah serta orang tua dan masyarakat yang dapat membantu tercapainya tujuan yang diharapkan. Amiin

Salam