Minggu, 08 Agustus 2010

Ramadan Bulan Penyucian Diri

Marhaban Yaa Ramadhan, Ramadhan Sahro Shiyam. Selamat datang bulan Ramadhan, Ramadhan adalah bulannya orang-orang yang berpuasa. Dalam bulan ini Allah memberikan kesempatan seluas-luas dan selebar-lebarnya bagi Umat Dimana pada bulan Ramadhan pintu neraka ditutup rapat-rapat dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya serta setan-setan dibelenggu. Di mana mengandung arti Allah memberikan kesempatan kepada Umat Muslim untuk memperbanyak beribadah, menghindari maksiat dan membuang jauh-jauh godaan-godaan syaiton untuk melakukan kemaksiatan agar umat Muslim kembali kepada fitrahnya, suci dari dosa dan kembali pada ampunan Allah SWT.

Bulan Ramadhan, bulan yang Allah wajibkan bagi Umat Muslim untuk melaksanakan puasa sebagai sarana penggemblengan diri dan pensucian diri agar umat Muslim kembali kepada kesucian. Dimana disebutkan dalam Al-Qur'an "Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu Puasa sebagaimana Allah telah mewajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Al-Baqoroh : 183).

Kutipan firman Allah di atas mengisyaratkan bahwa setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin yang tidak terhalang oleh sebab-sebab tertentu dikenakan kewajiban untuk berpuasa.

Adapun hikmah dari puasa Ramadhan salah satunya adalah sebagai latihan fisik untuk menahan lapar agar dengan rasa lapar itu timbul sifat peduli kepada sesama dhuafa. selain itu sebagai latihan psikis atau rohani, dimana dalam puasa itu dituntut untuk menahan diri, melatih diri untuk sabar baik sabar dalam menahan lapar maupun sabar dalam menahan diri untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah. Dengan demikian Puasa adalah satu perisai atau tameng bagi pelakunya untuk menahan diri dari godaan nafsu sahwat yang pada akhirnya setiap Muslim akan benar-benar menjadi hamba yang dapat mengendalikan dirinya dari perbuatan maksiat.

Selain sebagai benteng rohani, puasa memberikan bekal pendidikan diri terhadap perilaku sosial agar masing-masing umat Muslim menjadi masyarakat yang berjiwa penyayang terhadap sesamanya, rela berbagi rezeki dan menguatkan sendi-sendi persaudaraan ukhuwah islamiyah dengan berlandaskan cinta kasih sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasul Muhammad SAW.

Bulan Ramadhan, di mana di salah satu malamnya adalah Malam Lailatul Qadar yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sebagaimana tercatat dalam Kitabullah Alqur'anul Karim yang intinya adalah Allah menurunkan satu malam dari malam bulan Ramadhan yang pada malam itu Allah memberikan kemuliaan, memberikan keselamatan dan kedamaian, dan pahala yang berlipat bagi pribadi yang beribadah pada malam Lailatul Qadar.

Bulan Ramadhan memiliki 3 bagian. Bagian pertama yaitu 10 hari pertama pada bulan ini Allah memberikan rahmat, mencurahkan kasih sayang kepada hamba-hambanya yang beribadah di bulan ini, 10 hari kedua adalah maghfirah yaitu Allah memberikan ampunan seluas-luasnya kepada umat Muslim yang mau memohon ampun dan menyesali segala perbuatan dan berjanji untuk tidak mengulang kembali kesalahan yang telah dilakukan. Dan 10 hari ketiga adalah 'ithqun minannaar' atau dihindarkan dari api neraka. Sungguh beruntung hamba Allah yang pada bulan yang suci dan mulia ini dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperbanyak ibadah, beramal shaleh, shadaqah, membaca Alqur'an, menuntut ilmu karena bagi mereka akan mendapatkan predikat sebagai insan yang bertakwa.

Hanya Allahlah yang maha pengasih dan penyayang, diciptakannya Bulan Ramadhan sebagai ladang amal dan kesempatan untuk beribadah, bertafakur dan kembali kepada Allah agar setiap Muslim benar-benar kembali pada fitrahnya yaitu suci dari dosa, karena disebutkan bahwa "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan keikhlasan dan mengharapkan ridho Allah SWT maka akan diampuni dosanya yang telah lalu". Wallohu a'lam bish shawab

Salam